Mendengar kata BPJS yang terlintas di kepala adalah cerita negatif. Waktu tunggu yang lama, pelayanan tidak maksimal atau tidak profesional dan masih ada beberapa lagi.
Semoga saja semua cerita itu tidak terulang, secara baru kali ini menggunakan BPJS (siapa juga yang mau sakit kan) semoga mantra "orang baik rejekinya juga baik" masih berlaku. Hehehehehhe...
Puskesmas Menteng letaknya persis di seberang Stasiun Cikini, sudah ramai antri oramg untuk memgambil nomor, padahal waktu masih menunjukkan pukul 06.30 wib. Lah guwe aja, jam segitu dapat antrian no 31, padahal jam 08.00 pagi pelayanan kesehatan baru buka (infonya). Siapa juga yang nyangka jam 09.00 nomor 31 terlewat antrian sudah masuk nomor 100, dan harus ambil nomor antrian kembali. Ya sudah ikuti saja alurmya.
Antrian 166, sebagai ganti antrian sebelumnya dan dipanggil 2 jam kemudian. Kira-kira pukul 11.00 wib, mencocokkan data BPJS yang sudah dimasukkan satu hari sebelumnya.
Lanjut ke lantai 4 untuk menemui dokter bagian umum, sebab untuk yang baru pertama kali berobat ataupun yang meminta rujukan (kami meminta rujukan ya) harus menemui dokter umum terlebih dahulu.
Di lantai 4 ini juga istri diukur tensi dan berat badan serta tinggi badan. Tidak lama setelah itu, dokter umum memanggil masuk untuk dilakukan pemeriksaan.
Karena tujuan kami meminta rujukan BPJS maka memang prosedurnya harus berawal dari fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama. Dokter faskes setelah melihat langsung kondisi fisik pasien dan keluhannya, maka sesuai kebutuhan ia merujuk ke rumah sakit tipe B. Untuk tipe B sekitaran Puskesmas Menteng adalah RSUD Tarakan, RS Carolus, RS Kramat 128 dan RS Cikini.