Perdarahan saat hamil merupakan kondisi yang cukup sering terjadi pada trimester awal kehamilan. Sekitar 20 persen wanita hamil pernah mengalami perdarahan saat hamil, khususnya pada 12 minggu pertama kehamilan. Kondisi ini tidak selalu menandakan adanya masalah yang serius dalam kehamilan. Namun jika mengalaminya, ibu hamil disarankan untuk beristirahat dan hindari bepergian jauh atau naik motor di jalan yang tidak mulus.
Namun, kondisi ini tetap harus diwaspadai oleh para wanita hamil, sebab perdarahan saat hamil bisa menjadi tanda terjadinya keguguran atau kondisi lain yang dapat membahayakan wanita hamil.
Penyebab Umum Perdarahan Saat Hamil Trimester Pertama
Pada trimester pertama atau 12 minggu pertama kehamilan, perdarahan saat hamil dialami oleh 2 dari 10 wanita hamil. Beberapa kondisi yang bisa memicu terjadinya hal tersebut, yaitu:
- Keguguran
Penyebab paling sering dari perdarahan saat hamil di trimester pertama adalah keguguran. Sekitar 20-30 persen wanita yang mengalami perdarahan saat hamil di trimester awal akan berakhir dengan keguguran. Selain perdarahan, gejala lain keguguran adalah kram atau nyeri di perut bagian bawah dan keluarnya jaringan atau gumpalan daging melalui vagina.
- Perdarahan implantasi
Pada 6-12 hari pertama kehamilan, ibu hamil mungkin akan mengeluarkan bercak darah. Munculnya bercak-bercak tersebut terjadi saat sel telur yang sudah dibuahi menempel pada dinding rahim. Dalam beberapa kasus, banyak wanita yang menyamakan kondisi ini dengan siklus menstruasi biasa dan tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
- Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik juga bisa menjadi penyebab terjadinya perdarahan saat hamil. Meski begitu, kondisi ini sangat jarang terjadi dan biasanya hanya menimpa sekitar 2 persen dari jumlah wanita hamil. Kehamilan ektopik sendiri terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di tempat lain selain rahim, biasanya di tuba falopi. Jika embrio terus berkembang, tuba falopi lama kelamaan berisiko pecah hingga mengakibatkan perdarahan yang berbahaya. Selain perdarahan, kehamilan ektopik biasanya juga disertai dengan kram di perut bagian bawah atau panggul, nyeri menjalar hingga ke bahu, merasa tidak nyaman ketika BAB atau BAK, merasa lemas, pingsan, serta penurunan hormon HCG (human chorionic gonadotropin). - Lanjutannya disini ya