Bermain, Belajar dan Berbudaya dalam PESTA DOLANAN 2016

1405 Views

TDB:: pentingnya sebuah komunitas budaya di era akulturasi budaya saat ini, komunitas “Sobat Budaya” yang merupakan salah satu komunitas budaya Ibu Kota dengan semangat pelestarian budayanya melakukan sebuah KERJA NYATA sesuai jargon hari kemerdekaan tahun ini, berkerja sama dengan Komunitas Olahraga Tradisonal Indonesia (KOTI) yang memiliki visi dan misi yang sama dalam awal pembentukannya, “Pesta Dolanan 2016” kembali digelar.






 





***





 





Lenggak-lenggok para penari cilik meramaikan GOR Ciracas pada minggu (21/8) lalu, suasana pagi itu tampak berbeda ketika saya pertama kali menginjakan kaki di bangunann besar yang sejatinya hanya dipergunakan untuk ajang olah raga saja. Acara tahunan yang digagas oleh Sobat Budaya dan Komunitas Olahraga Tradisonal Indonesia ini memasuki tahun keduanya setelah sukses digelar pada tahun 2015 lalu, bertujuan untuk memperkenalkan dan menyadarkan betapa pentingnya pemenuhan hak anak serta mempopulerkan kembali ragam permainan tradisional kepada anak-anak dan masyarakat sekitar yang mungkin sudah mulai tertutup oleh akulturasi budaya serta dilupakan.


 




Seperti yang diutarakan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa "Permainan anak itulah pendidikan" , tanpa kita sadari setiap permainan tradisional itu memilki ajaran dan nilai-nilai edukasi dengan caranya sendiri, seperti contoh permainan tarik tambang yang mengajarkan para anak semangat gotong royong, permainan hadang (nama nasional untuk permainan daerah galasing) yang mengajarkan kecerdikan, kecerdasan hingga berbagai permainan lainnya yang memperkenalkan jiwa sosialisasi yang tinggi, dan saat itulah anak mulai memasuki proses pembentukan karakter tanpa melewatkan bahkan merusak masa kecilnya.




 














Keseruan para peserta saat bermain tarik tambang



 














Meskipun ada yang kalah, tetap sportifitas harus dijunjung donk....



 














lihatkan betapa mereka mengerti dan belajar inti dari acara ini





Selain permainan tradisional yang dikemas dengan sebuah pertandingan, pesta dolanan juga memberikan sebuah pengajaran, diantaranya workshop layang-layang hingga talkshow seru tentang "Peran Generasi Muda dalam Pelestarian Budaya", tak perlu menggunakan bahasa yang rumit untuk memperkenalkan budaya pada anak-anak disekitar kita, cukup ajak mereka untuk merasakan permainan dan tontonan yang membuat mereka tertarik untuk mengikutinya, karena faktanya sifat anak-anak pada masa pertumbuhan adalah "ketertarikan mempelajari hal baru".




 




Setelah bermain dan belajar, fokus utama acara ini juga mengajarkan para anak-anak berbudaya sedari kecil, sebuah pertunjukan demi pertunjukan disambut hangat dengan gemuruh tepuk tangan para penonton saat satu per satu tim tari mempertunjukan kebolehan mereka dalam beberapa tarian khas betawi, diantaranya Nandak Betawi, Ondel-Ondel, Kembang Jatuh, Keprok Kipas, Nandak Ganjen, Sirh Kuning, Genjing Party dan masih banyak lagi. Kabar gembira yang membuat saya beruntung hadir diacara tersebut adalah ketika seorang ibu bercerita kepada saya bahwa alasan mereka mengikutsertakan anaknya pada acara ini adalah karena anak tersebut sangat tertarik dengan tarian tradisonal betawi, apalagi saat ini sudah banyak sekolah-sekolah yang menjadikan tari tradisional sebagai salah satu ekstrakulikuler, jelas dalam hal ini pemerintah sangat mendukung pelestarian budaya, namun sekarang saatnya peran para orang tua dan masyarakat untuk sadar betapa pentingnya pelestarian hingga penanaman budaya tersebut.


 














wahhhh, seru bgt loh melihat mereka lagi tampil...



 














Suka sekali ketika melihat ekspresi mereka yang bangga menggunakan pakaian daerah heheeh



 














Foto itu hal yang wajib loh sebelum dan sesudah tampil pastinya !



 





Oh iya, kenapa sih dinamakan "Pesta Dolanan" ?


 




"nama ini dianggap paling cocok untuk acara ini, Dolanan yang artinya permainan tradisional dalam bahasa Jawa kami anggap sebagai sesuai dengan konteks olah raga dan seni budaya" Ujar kak Wulan selaku ketua Sobat Budaya. Acara ini diharapkan menjadi sebuah contoh nyata kepada masyarakat untuk sama-sama kita angkat kembali permainan yang berbudaya, memiliki arti dan mengembalikan hak-hak anak pada masa kecilnya. (arisman)



Comments

Signin Signup