Periode menstruasi disebut tidak teratur jika berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih lama dari 35 hari, juga jika panjangnya periode menstruasi secara signifikan berbeda dari bulan ke bulan. Menstruasi tidak teratur ini sayangnya juga bisa memengaruhi peluang kehamilan.
Hal yang Perlu Dilakukan untuk Merencanakan Kehamilan
Ada bermacam-macam penyebab periode menstruasi tidak teratur, mulai dari obesitas, perimenopause (periode menuju menopause), gangguan tiroid, stres, hingga polycystic ovarian syndrome (PCOS). Untuk memastikan penyebabnya, kamu perlu memeriksakan diri ke dokter.
Selain mencari tahu penyebab periode menstruasi tidak teratur, kamu perlu mengetahui juga seberapa tidak teratur periode haidmu dan melakukan pengaturan jadwal hubungan seksual saat merencanakan kehamilan.
Walaupun memang lebih sulit, kamu tetap bisa kok merencanakan kehamilan dengan periode menstruasi yang tidak teratur. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperbesar kemungkinan hamil:
1. Mencatat siklus menstruasi
Meskipun siklus menstruasimu tidak teratur, tetap ada baiknya mencatat tanggal menstruasi di agenda atau kalender. Dari catatan ini, kamu mungkin bisa menemukan pola yang dapat menjadi panduan. Selain itu, catatan ini juga penting bagi dokter untuk membantumu merencanakan kehamilan.
2. Mencermati perubahan lendir serviks
Setelah masa menstruasi berakhir, lendir serviks cenderung kering. Tapi saat mendekati masa subur, volume lendir serviks akan menjadi lebih banyak, licin, jernih, dan elastis. Nah, perubahan ini bisa membantumu mengetahui bahwa masa subur sudah dekat.
3. Menggunakan alat tes masa subur
Cara pakai alat yang digunakan untuk memprediksi masa subur mirip dengan cara pakai alat tes kehamilan. Kamu cukup mengaliri alat ini dengan urine, untuk mengetahui kapan masa suburmu. Sayangnya, alat tes masa subur ini sering memberikan hasil yang kurang akurat, terutama pada wanita dengan PCOS.