Saat ini beragam pekerjaan yang dapat dilakukan wanita. Tidak jarang ini menempatkan para wanita yang sedang hamil, tetap harus berdiri berjam-jam selama bekerja atau beraktivitas. Apakah hal ini berbahaya dan dapat menimbulkan gangguan kehamilan?
Mungkin Bunda sudah banyak mendengar bermacam-macam larangan atau imbauan untuk jangan terlalu lama berdiri saat hamil, namun pekerjaan menuntut Bunda untuk berdiri dalam waktu lama. Tenang saja, Bun, ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalkan risiko komplikasi yang mungkin terjadi dalam kehamilan akibat terlalu lama berdiri.
Dampak yang Mungkin Timbul Akibat Terlalu Lama Berdiri
Umumnya berdiri lama tidak membahayakan ibu hamil. Meski tentu saja ini tidak akan terasa nyaman, terutama pada kehamilan trimester tiga. Sebagian wanita hamil yang berdiri dalam waktu lama pada masa ini, mengalami kaki bengkak serta nyeri punggung.
Meski secara umum berdiri terlalu lama tidak berbahaya, namun sebagian ibu hamil perlu mewaspadai hal tersebut. Terutama ibu hamil yang memiliki risiko tinggi mengalami persalinan prematur dan bayi yang berukuran lebih kecil dari normal. Hasil penelitian menunjukkan, berdiri terlalu lama dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti persalinan prematur serta mengurangi tingkat pertumbuhan bayi.
Ibu hamil perlu memberitahukan kondisi kehamilannya, jika memang pekerjaan mengharuskannya berdiri lama. Termasuk kondisi kehamilan dengan hamil kembar, mengalami plasenta previa, memiliki tekanan darah tinggi, memiliki risiko tinggi mengalami preeklampsia, bayi tidak tumbuh normal, atau pernah keguguran sebelumnya.