Sebagian pasangan menghindari kehamilan dengan metode withdrawal atau menarik penis dari vagina tepat sebelum terjadi ejakulasi. Cara ini adalah metode kontrasepsi tertua, sebelum adanya alat kontrasepsi. Metode yang disebut juga senggama terputus ini biasanya dipilih karena tidak perlu alat bantu, bisa dilakukan kapan pun, tanpa biaya dan efek samping.
Penyebab Kehamilan Meski Sperma Dikeluarkan di Luar
Pada prinsipnya, kehamilan terjadi jika sperma berhasil membuahi sel telur. Mengeluarkan sperma di luar vagina sering dilakukan untuk menghindari hal tersebut. Meski mudah dilakukan, cara ini sebenarnya masih berpeluang menyebabkan kehamilan. Yuk, simak apa saja kemungkinan penyebabnya:
Cairan praejakulasi juga mengandung sperma
Banyak orang mengira bahwa sperma hanya terdapat dalam air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi. Padahal, cairan praejakulasi yang sudah mulai diproduksi begitu penis mengalami ereksi atau tegang juga dapat mengandung sperma.
Hal inilah yang menyebabkan kehamilan masih mungkin terjadi meskipun penis ditarik sebelum ejakulasi terjadi. Apalagi, munculnya cairan ini sering kali juga tidak disadari dan tidak bisa dikontrol sendiri oleh pria.
Pria tidak selalu bisa sepenuhnya mengontrol ejakulasi
Disadari atau tidak, prialah yang menjadi penentu keberhasilan dalam metode withdrawal ini. Metode ini tidak akan berhasil jika pria tidak dapat menyadari kapan saat ia akan mengalami orgasme. Pria yang mengalami masalah ini tidak bisa tepat waktu menarik penisnya keluar sebelum ejakulasi.
Sperma tidak sengaja masuk ke dalam vagina
Meski sperma dikeluarkan di luar vagina, kehamilan juga bisa terjadi jika cairan ejakulasi mengenai bagian tubuh yang berdekatan dengan vagina. Misalnya, cairan ejakulasi yang ditumpahkan pada area perut bawah atau bibir vagina dan mengalir masuk ke dalam vagina.
Dalam kasus lain, kehamilan juga bisa terjadi jika cairan praejakulasi dan ejakulasi yang mengandung sperma, mengenai jari yang menyentuh vagina.