Memiliki asuransi kesehatan atau proteksi diri akan kesehatan merupakan salah satu jenis asuransi yang paling populer. Hal itu sangat wajar mengingat kesehatan adalah investasi paling berharga dalam kehidupan. Semua hal dapat dinikmati hanya ketika kita memiliki jasmani dan rohani yang sehat. Maka tidak ada orang yang mengharapkan jatuh sakit. Meski begitu, sakit tetaplah sesuatu yang tidak direncanakan kedatangannya. Ia bisa menyerang kapan saja. Ia juga bisa datang karena apa saja. Kecelakaan misalnya, atau riwayat penyakit turunan yang tentu tidak bisa dihindari. Di sisi lain, hal-hal buruk tersebut bisa saja terjadi saat kondisi finansial sedang sekarat. Jika sudah begitu, yang repot adalah kita sendiri. Oleh karena itu, memberi perlindungan kesehatan cukup berpengaruh untuk kehidupan.
Semua manusia butuh proteksi atau perlindungan. Baik anak-anak maupun orang dewasa. Terlebih di saat kondisi tubuh melemah dan mengalami serangan penyakit. Jika sudah demikian, ada kalanya penyakit membuat kantong kering karena mengharuskan kita berobat bahkan sampai harus menginap di rumah sakit. Di saat itulah baru muncul kesadaran bahwa asuransi kesehatan teramat penting untuk menanggulangi biaya-biaya tertanggung.
Mengingat akan pentingnya perlindungan diri, PT FWD Life Indonesia (“FWD Life”) pada hari Rabu 26 Januari 2020 mengumumkan peluncuran FWD Critical Armor, produk asuransi perlindungan penyakit kritis yang memberikan solusi komprehensif untuk membantu nasabah fokus pada penyembuhan penyakit kritis dan mengurangi rasa khawatir terhadap kerentanan keuangan. Asuransi FWD sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga akan memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap pemegang polis asuransi dari FWD Life.
FWD Critical Armor memungkinkan nasabah untuk klaim hingga tiga kali dari 50 jenis penyakit kritis major dan satu kali dari 15 jenis penyakit kritis minor. Tidak hanya itu, produk ini juga dilengkapi dengan manfaat pembebasan premi, manfaat meninggal dunia, dan pengembalian premi dengan total manfaat hingga 420% dari uang pertanggungan.
