Batam, 28 Juli 2020,-- Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI terus mengejar percepatan upaya untuk merevitalisasi area lego jangkar di perairan Provinsi Kepri bersama kementerian dan instansi lainnya.
Guskamla Koarmada I sebagai pelaksanaan Operasi Keamanan Laut Koarmada I, telah mengkampanyekan pemberlakuan penertiban dan pengawasan secara intens perkembangannya dari perencanaan.
Danguskamla Koarmada I Laksma TNI Yayan Sofiyan, S.T., sejak awal kegiatan telah diperintahkan oleh Pangkoarmada I Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., untuk mengikuti secara intens perkembangan kegiatan tersebut dengan mengikuti rapat baik secara langsung maupun daring, serta mendampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi RI Jenderal Purn Luhut Binsar Panjaitan saat melakukan peninjauan lapangan di Batam.
Pada kesempatan tersebut, Direktorat Informasi Bea dan Cukai menyampaikan paparan terkait BLE (Batam Logistic Ekosistem) yang merupakan sebuah system terpadu one gate system terdiri dari sejumlah portal layanan bagi penggunaan laut untuk memudahkan dan menyederhanakan proses perijinan.
Sementara itu, Danguskamla I menyampaikan agar dalam system BLE tersebut juga dapat mengakomodasi aspek “Security dan Prosperity” sehingga aparat penegak hukum di lapangan mendapatkan akses informasi perijinan yang “clear/unclear” bagi kapal-kapal yang melakukan aktivitas sehingga hal tersebut akan mempermudah identifikasi penindakan kapal-kapal yang belum clear dalam hal perijinannya untuk dilaksanakan penindakan oleh penegak hukum di laut.
"Sejak terbitnya Permenhub RI tentang area lego jangkar di Prov Kepri, Guskamla Koarmada I telah menggelar operasi dan mengidentifikasi sejumlah kapal yang beraktifitas di area lego resmi serta menangkap 5 buah kapal oleh KRI Alamang yang dikomandani Letkol Laut (P) Moechamad Fuad Hasan, S.E., MDDS., dan KRI Silea 858 yang dikomandani oleh Mayor Laut (P) Marlin Silian Sibarani, S.E., yang berada dibawah kendali operasi Guskamla Koarmada I," ujar Danguskamla Koarmada I.
Lebih lanjut disampaikan bahwa keberadaan kapal-kapal yang ditangkap tersebut patut diduga “BLACK SHIPS” karena telah lego dalam waktu lama, tidak menghidupkan AIS, tidak ada ijin lego jangkar, dokumen dan ABK tidak ada, serta tidak melapor ke VTS Batam.
"Guskamla Koarmada I akan terus mengintensifkan Ops Kamla disejumlah area di wilayah kerja Koarmada I dan bersinergi dengan Lanal, Lantamal maupun instansi terkait lainnya," demikian disampaikan Danguskamla Koarmada I.Baca Selengkapnya.Baca Selengkapnya.http://kaksumiyati.blogspot.com/2020/07/kemenko-kemaritiman-dan-investasi-ri.html