Sebenarnya tidak ada salahnya memiliki hewan peliharaan meski pada masa kehamilan. Namun, kamu harus lebih hati-hati karena daya tahan tubuhmu saat hamil yang cenderung lebih rentan mengalami gangguan kesehatan.
Risiko Toksoplasmosis yang Mengancam Ibu Hamil
Hewan peliharaan tertentu, seperti kucing, umumnya biasa membuang kotoran pada pasir atau tanah. Ada risiko kotoran hewan tersebut mengandung parasit Toksoplasma gondii, yang memicu toksoplasmosis.
Jika ibu hamil terkena infeksi parasit ini untuk pertama kali pada saat hamil atau beberapa minggu sebelum kehamilan terjadi, ada kemungkinan kecil infeksi tersebut berisiko menyebabkan gangguan terhadap janin dalam kandungan, termasuk kondisi cacat lahir terkait gangguan fungsi otak seperti cerebral palsy, maupun fungsi pendengaran dan penglihatan. Selain itu, risiko toksoplasmosis pada ibu hamil termasuk keguguran atau bayi meninggal dalam kandungan.
Ibu hamil dianjurkan untuk waspada terhadap kemungkinan ini, namun tidak perlu sampai khawatir berlebihan, karena kemungkinan terkena infeksi toksoplasma untuk pertama kali dalam masa kehamilan sangatlah kecil. Jadi, bukan berarti seluruh ibu hamil yang memiliki hewan peliharaan pasti akan melahirkan bayi dengan kondisi tersebut. Demikian juga pengaruh dari infeksi, sangat beragam. Umumnya semakin muda usia kehamilan saat terkena infeksi, maka efek akan semakin buruk pada bayi dalam kandungan.
Berbagai Manfaat Memelihara Hewan Saat Hamil
Meski terdapat risiko memiliki hewan peliharaan pada ibu hamil dan bayi di dalam kandungan, namun ada pula manfaat yang dapat diperoleh seperti :
- Lebih aktif bergerak
Melalui hasil penelitian, wanita hamil yang memelihara anjing cenderung lebih aktif bergerak. Misalnya, saat mengajak anjing peliharaan berjalan-jalan. Hal ini akan bermanfaat pada kesehatan jantung dan pembuluh darah, serta proses metabolisme dan berat badan yang senantiasa terjaga. - Lanjutannya disini ya