Ini kali cerita ketika saya tugas ke Serang dan sejarah mencatat sebelum pulang dinas saya dibekali oleh-oleh pak bos. Tumben nich, iya secara pak bos termasuk orang yang selektif dalam memberi. Bukan berarti pelit tapi bukan berarti royal juga. Ada sudut pandang sendiri yang hanya beberapa orang yang memahaminya saja, termasuk saya salah satunya. Dari (katakanlah) 10 perjalanan ke-dinas-an yang saya lakukan 8 kali kunjungan selesai bekerja langsung balik kanan (pulang) tidak ada acara mampir ke sana – sini, artinya hanya ada 2 kali dinas yang diijinkan untuk pelesiran sejenak.
Sepertinya tugas Serang kali ke 3 ini baru saya diajak mengelilingi alun-alun kota mereka, itu pun tidak berhenti. Hanya sekedar mengeliling dan mengagumi luasnya alun-alun dari dalam kendaraan saja. Namanya anak buah diajak jalan mah seneng-seneng aja, ye kan.
Rupanya pak Bos berbaik hati setelah mengajak kami ke alun-alun kota Serang, ia membawa kami ke sebuah tempat oleh-oleh khas Kota Serang yaitu Sate Bandeng. Beliau menceritakan bahwa istri dan anaknya suka sekali dengan panganan khas kota ini.
Namun hanya ada satu tempat dan merek yang mereka suka dan kerap kunjungi ketika di Serang. Sementara ini adalah hal baru buat saya.