Ewuh Pakeuweh Di Masa Pandemi

2859 Views



Merepotkan dan tidak enakan adalah dua kata dari arti Ewuh Pakeuweh yang telah berakar budaya di masyarakat kita. Tatanan dunia baru menjadikan budaya ini harus bisa di tempatkan pada posisi yang baik, agar bisa menjalin keterbukaan, silaturahmi dan kerjasama semua pihak.

.

Ketika semua orang berusaha untuk melindungi dirinya dan mengikuti protokol kesehatan. Kita tidak boleh lagi berpikir negatif bahwa pandemi ini adalah sebuah aib. Berpikir positif kalau musibah yang terjadi adalah cara Tuhan YME untuk berkata bahwa keadaan ini harus senantiasa menjadi pelajaran untuk umatnya bersyukur.

.

Toleransi dan gotong royong antar  masyarakat menjadikan musibah pandemi ini lebih ringan dilalui dengan sikap kepedulian karena musibah bisa terjadi oleh siapa saja tanpa memandang suku, agama dan golongan bahkan sekalipun tak memandang kaya atau miskin.

.
Ewuh Pakeuweh telah lama berakar budaya di Nusantara yang sesungguhnya arti dan maknanya sangat baik dan positif. Namun di sebagian masyarakat terkadang musibah pandemi ini menjadi tabu dan tak pantas diketahui oleh orang lain di sekitarnya.

.

Ketokohan seseorang menjadikan musibah pandemi menjadi tak pantas dan tak enak dibicarakan serta merasa merepotkan orang lain, yang sebenarnya ini menjadi boomerang untuk orang-orang tersayang di keluarga dan dilingkungannya menjadi tertular.

.

Mari kita bersama melawan pandemi ini dengan sikap yang baik. Jadikan pelajaran hidup dan kehidupan ini agar selalu berkata apa adanya dan tidak merasa dirugikan jika ini terjadi. Para pemimpin di lingkungan tetangga dan warga serta pemimpin agama di lingkungan untuk bisa mensosialisasikan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) hingga musibah pandemi ini benar-benar hilang. Tetap ikuti protokol kesehatan di lingkungan kita. (MS)

#darustationcommunity #socialdistancing

Comments

Signin Signup