Dampak Kerusakan Pada Sel Telur

Views

Sel telur terdiri dari berbagai lapisan yang nantinya berguna bagi pembentukan dan perkembangan janin. Lapisan-lapisan tersebut diantaranya, zona pellucida atau lapisan luar yang berfungsi melindungi sel telur sepanjang perkembangannya, sitoplasma yang merupakan area berprotein sebagai nutrisi bagi sel telur, dan nukleus atau inti sel yang nantinya berfungsi sebagai pembawa materi genetik pembentuk individu baru. Namun, tidak semua sel telur dapat terbentuk sempurna.

Kerusakan pada Sel Telur

Salah satu gangguan yang terjadi ketika sel telur rusak adalah kelainan kromosom yang berada di dalam inti sel. Kerusakan ini mengakibatkan kehamilan tanpa embrio, atau kehamilan tanpa calon janin. Normalnya, saat wanita hamil, sel telur yang telah dibuahi akan menempel pada dinding rahim. Ketika memasuki usia kandungan sekitar 6 minggu, embrio sudah mulai tumbuh bersama dengan rahim sebagai tempat berkembangnya janin. Namun hal ini tidak terjadi pada sel telur yang rusak, hanya rahim yang akan terus tumbuh. Kondisi ini disebut juga dengan istilah kehamilan kosong atau blighted ovum.

Kehamilan jenis ini biasanya memiliki tanda-tanda yang serupa dengan kehamilan normal, seperti nyeri pada payudara, mual, muntah, tidak mengalami haid, dan tes kehamilan yang positif. Tanpa adanya janin, pertumbuhan plasenta juga tidak akan maksimal dan akhirnya terhenti. Pada saat inilah kadar hormon kehamilan akan menurun secara drastis dan memunculkan tanda keguguran, seperti perdarahan dari vagina, keluarnya bercak darah, dan kram di bagian perut.

Keguguran pada kehamilan tanpa embrio ini tidak dapat dicegah dan bukan kesalahan sang ibu tentunya. Wanita yang pernah mengalami kerusakan sel telur bisa saja tidak mengalaminya lagi, dan akan berhasil hamil di kemudian hari. Akan tetapi jika terjadi keguguran berulang kali, sebaiknya Anda melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter kandungan untuk mengetahui penyebab sebenarnya.

Lanjutannya disini ya

Comments

Signin Signup