Tubuh membutuhkan nutrisi seimbang dengan asupan vitamin dan mineral yang cukup agar tetap sehat dan mampu mencegah beragam penyakit. Begitu pula pada masa kehamilan, ibu hamil perlu mengonsumsi cukup nutrisi guna mencegah beragam penyakit, baik pada bayi ataupun dirinya sendiri.
Terlebih pada masa kehamilan, kondisi gizi ibu hamil perlu lebih diperhatikan, sebab memegang peranan penting bagi perkembangan janin, selain juga untuk kesehatan ibu hamil sendiri. Lalai dalam memerhatikan kebutuhan nutrisi, dapat menyebabkan gizi buruk pada masa kehamilan dan meningkatkan risiko kehamilan.
Berbagai Dampak Gizi Buruk pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
Wanita yang mengalami gizi buruk atau kekurangan vitamin selama masa kehamilan dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beragam dampak gizi buruk pada ibu hamil:
- Cacat tabung saraf pada janin
Folat atau vitamin B9 adalah salah satu jenis vitamin yang dibutuhkan wanita selama masa kehamilan. Tanpa asupan folat yang cukup, janin berisiko mengalami gangguan. Konsumsi 400 mg folat dalam sehari selama masa kehamilan dapat menurunkan risiko bayi mengalami cacat tabung saraf, seperti anencephaly dan spina bifida. Cacat tabung saraf adalah kondisi di mana bayi mengalami masalah perkembangan saraf pusat, termasuk saraf tulang belakang dan otak.
- Gastroschisis
Gizi buruk, kurang konsumsi zinc, protein, dan kebiasaan merokok selama masa kehamilan dapat menyebabkan bayi lahir dengan kondisi gastrochisis. Pada kondisi ini, terdapat lubang pada perut bayi hingga sebagian isi perut keluar menembus lubang tersebut. Biasanya kelainan ini disertai cacat bawaan lahir
- Penyakit jantung bawaan
Hindarilah makanan yang mengandung lemak jenuh, dan perbanyak makanan yang mengandung vitamin B2 serta B3. Kekurangan vitamin tersebut dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan penyakit jantung bawaan.
- Bibir sumbing
Nutrisi yang tidak mencukupi selama masa kehamilan, serta kurangnya asupan vitamin A dan asam folat, dapat memicu masalah pada perkembangan bibir dan bagian atas rongga mulut bayi. Hal ini mengakibatkan bayi lahir dengan bibir sumbing, atau dengan bibir dan langit-langit rongga mulut yang tidak tertutup sempurna. - Lanjutannya disini ya