Jakarta, 16 Mei 2020 - Satya Wira Jala Dharma. Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. ikut mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M., selaku Ketua Majelis Pembimbing (Mabi) Pramuka Saka Bahari Tingkat Nasional pada acara Tatap Muka Kasal dengan para pengurus dan anggota Pramuka Saka Bahari di Gedung Imam Taufiq, Pondok Dayung, Koarmada I, Jakarta Utara, Sabtu (16/5).
Saka bahari merupakan wahana membangun wawasan maritime, pramuka merupakan wadah pendidikan (ekstra kurikuler) untuk membangun karakter bangsa berwawasan maritime, saka bahari membekali anggotanya dengan nilai-nilai luhur bangsa untuk mendukung Indonesia sebagai poros maritime dunia, anggota pramuka sebagai “Agen of change” dalam pembangunan budaya maritime. Generasi muda sebagai investasi bangsa diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi penyelesaian masalah-masalah di waktu mendatang
Kegiatan yang dilaksanakan di tengah situasi wabah Covid-19, para peserta yang hadir tetap melaksanakan protokol kesehatan yang dihimbau oleh pemerintah yakni dengan menjaga Social Distancing, Physical Distancing serta menggunakan masker.
Acara diawali sambutan Komandan Lantamal (Danlantamal) III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Hermanto, S.E., M.M., selaku Ketua Majelis Pembimbing Saka Bahari Tingkat Daerah yang menyampaikan bahwa tujuan pembentukan Saka Bahari adalah agar memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kebaharian yang dapat menjurus kepada karir di masa yang akan datang serta memiliki sikap dan cara berpikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan hidup terutama kebaharian.
Hal tersebut senada dengan yang disampaikan Kasal dalam sambutannya yang mengatakan bahwa saat ini sasaran utama persaingan global adalah generasi muda. Dalam menghadapi persaingan global dibutuhkan bangsa yang memiliki generasi muda yang berpikir secara cepat, berinovasi, memiliki kreatifitas dan memiliki suatu gagasan yang semua ini ada di tataran generasi muda. Dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul harus memiliki kompetensi tersebut.
