Mitos Dan Fakta Seputar Melahirkan Caesar

651 Views

Ada berbagai mitos melahirkan caesar yang mungkin sering Bunda dengar, mulai dari anggapan bahwa wanita yang menjalaninya belum menjadi ibu sepenuhnya, hingga bayi yang dilahirkan dengan operasi caesar rentan terkena penyakit. Sebelum menelan mitos itu bulat-bulat, yuk, cek dulu faktanya.

Hal pertama yang penting untuk Bunda yakini adalah baik melahirkan secara normal maupun melalui operasi caesar, Bunda tetaplah ibu seutuhnya. Pada sejumlah kondisi, seperti letak bayi sungsang, bayi terlalu besar, kembar lebih dari 2, dan plasenta yang ada di bawah (plasenta previa), melahirkan secara caesar bahkan merupakan jalan terbaik untuk Bunda dan bayi.

Mitos Seputar Melahirkan Caesar dan Faktanya

Sebelum berpikir macam-macam tentang melahirkan caesar, mari ketahui mitos dan fakta berikut ini.

  1. Operasi caesar menunda proses menyusui dan “bonding time” dengan bayi

Anggapan ini tentunya kurang tepat, karena saat melahirkan dengan operasi caesar, ada pilihan metode pembiusan yang akan dilakukan. Jika dilakukan bius total, mungkin pemberian ASI baru bisa dilakukan saat ibu sadar penuh. Namun, bukan berarti Bunda jadi batal menyusui, kan?

Selain itu, sebagian besar operasi caesar biasanya menggunakan bius sebagian atau epidural yang hanya membuat area pinggang ke bawah mati rasa. Bius epidural akan membuat bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar boleh langsung ditaruh di dada ibu, untuk melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) layaknya melahirkan normal.

IMD yang dilakukan pada operasi caesar sedikit berbeda dengan melahirkan normal. Pada persalinan normal, bayi akan diletakkan di perut ibu. Sedangkan pada operasi caesar, bayi akan diletakkan di dada. Melahirkan secara caesar seharusnya juga tidak menghambat produksi ASI. Namun jika ASI masih sulit keluar, Bunda bisa menggunakan pompa payudara.

  1. Gagal menjadi ibu karena tidak merasakan sakitnya melahirkan

Mitos melahirkan caesar yang satu ini tentu tidak benar, karena baik ibu melahirkan normal maupun caesar sama-sama merasakan sakit. Bedanya, sakit melahirkan normal terjadi saat proses persalinan, sedangkan sakit melahirkan caesar dirasakan setelah proses persalinan atau setelah efek bius hilang. Bahkan, ibu yang melahirkan dengan operasi caesar bisa mengalami rasa nyeri yang lebih lama, lho.

Bunda yang melahirkan normal dan caesar pun tetap mengalami nifas, dan memiliki risiko mengalami baby blues syndrome, depresi pascamelahirkan, dan infeksi. Jadi, tidak jauh berbeda kan, Bunda?

  1. Selengkapnya disini ya

Comments

Signin Signup