Menikmati Badai (After The Storm-nya Daniel Rudol Sihombing)

Views
Banyak cara kita untuk dapat berkomunikasi dengan orang. Baik orang disekitar kita atau bahkan orang yang tidak kenal sebelumnya. 

Kalau berkomunikasi dengan orang sekitar kita atau yang sudah kita kenal biasanya ketika ada acara tertentu atau bisa juga mendatanginya secara langsung. 

Nah kalau dengan orang yang tidak kita kenal, ini yang sedikit unik. Biasanya kita berinteraksi dengan orang yang tidak kita kenal ketika berada dalam keadaan atau tujuan serupa seperti bis kota, krl dan lain sebagainya.

Atau cara lainnya adalah menikmati karya yang sudah dihasilkan. Seperti Daniel Ridol Sihombing yang merupakan Pendeta dan gembala sidang di salah satu gereja. Tanpa disadari tulisan yang ia buat menambah khasanah dan wawasan baik dalam kosakata dan pemikiran.

Dalam bukunya After The Storm, membayangkan kisah hidup yang tidak ringan, tapi tetap harus dihadapi bukanlah sebuah perkara mudah. Untaian kisah dipaparkan, berbagai pengalaman diceritakan.

Dan inilah penggalan sebagian kisahnya.

AFTER THE STORM
Setidaknya dari buku ini saya dapat membayangkan keindahan pantai sekitaran Aceh (semoga suatu saat kesampaian kesana) sebut saja Pantai Ujong Blang di Lhosemawe atau Pantai Ulee Lee di Banda Aceh. 

Tapi itu juga karena si Rudol sempat tinggal di Aceh beberapa waktu di sekitaran Kali alas. 

Atau adalagi penggalan kisahnya ketika berada di Bandung Jawa Barat. Rudol kecil antusias sekali untuk mengetahui tentang suku sunda itu sendiri. Sunda sendiri berasal dari kata SU yang berarti bagus atau baik. Dan karakter kesundaan itu sendiri adalah cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), singer (mawas diri), dan pinter (pinter) halaman 97. 


Comments

Signin Signup