KAL Mansalar I-2-04 Unsur Lanal Sibolga tergabung dalam SAR Gabungan pencarian terhadap KM. Gemilang 717 GT 02 yang hilang kontak berhasil menemukan 1 orang korban dalam keadaan selamat dan 1 orang meninggal dunia di Perairan Air Terjun Pulao Mursala, Kamis (21/5/2020).
SAR Gabungan pencarian KM Gemilang 717 terdiri dari KAL Mansalar I-2-04 Unsur Lanal Sibolga, KN Nakula Unsur Basarnas Sibolga-Tapteng dan Kapal Polairud.
Danposmat Barus Lanal Sibolga menerima laporan dari Kepala Desa Pasar Tarandam Barus perihal hilang kontak KM Gemilang 717 (Kapal Jaring Apung) dengan Nahkoda Usman Harahap (50 tahun) bersama 1 ABK atas nama Fami (38 tahun) yang berangkat melaut dari Kualo Pasar Tarandam dengan tujuan menangkap ikan di Perairan Pulau Mursala sejak Jumat sore (15/5).
KM Gemilang hilang kontak sejak hari Minggu (17/5) sekitar pukul 17.00 Wib, saat pemilik kapal atas nama Rahmansyah berusaha menghubungi para nelayan yang melaut disekitar Pulau Mursala tetapi tidak ada yang melihat keberadaan Kapal KM Gemilang 717 dan HP Nahkoda tidak aktif. Menindaklanjuti laporan tersebut, Danposmat Barus melaporkan kejadian ini ke Lanal Sibolga agar bisa diambil tindakan secepatnya.
Komandan Lanal Sibolga memerintahkan Komandan KAL Mansalar I-2-04 Lettu Laut (P) Doni Prasetyo Utomo, S.T., Han., berkoordinasi dengan Pos SAR Sibolga dan Polairud untuk bergabung melaksanakan SAR, dengan melaksanakan penyisiran disekitar Utara Pulau Mursala sejauh 30 NM. Namun belum ditemukan tanda-tanda adanya material kapal yang pecah maupun orang yang terapung di permukaan laut.
Pencarian terus dilaksanakan dan pada hari Kamis (21/5) Tim SAR berhasil menemukan kedua korban kapal hilang kontak di Selatan Air Terjun Pulau Mursala, korban Usman Harahap (Nahkoda KM Gemilang 717) ditemukan dalam keadaan selamat dan Fahmi (ABK KM Gemilang 717) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia. Kedua korban dievakuasi dari pantai dengan menggunakan Spead Karet KAL Mansalar ke KN Nakula untuk diberikan perawatan pertama terhadap korban selamat.
Hasil keterangan dari Usman Harahap bahwa kejadian berawal pada hari Jumat (15/5) sekitar pukul 18.00 Wib, seputaran laut Mursala mengalami cuaca buruk dan gelombang besar menghantam kapal hingga mesin kapal mengalami kerusakan dan mati, serta hubungan komunikasi terputus sehingga hilang kontak. Akibat kejadian tersebut, kapal terdampar disekitar air terjun di Pantai Pulau Mursala, dan Fahmi berusaha menyelamatkan diri dengan melompat ke laut menuju ke pantai, namun beberapa saat kemudian Fahmi hilang ditelan ombak dan tidak terlihat lagi dipermukaan air laut.
Pada hari Sabtu (16/5) sekitar pukul 06.00 Wib, terlihat orang terapung di laut dan setelah diperiksa orang tersebut adalah Fahmi dalam keadaan meninggal dunia, kemudian jasad korban dibawa ke tepi pantai untuk diamankan. Selama terdampar 5 hari di Pantai Pulau Mursala, Usman Harahap bertahan hidup dengan makan beras mentah sampai menunggu adanya pertolongan datang.
Selanjutnya kedua korban di evakuasi dengan menggunakan KN Nakula ke Pelabuhan PPN (Pelabuhaan Perikanan Nusantara) Sibolga untuk penanganan lebih lanjut, dan korban meninggal dunia di evakuasi ke RSU Lumban Tobing Sibolga untuk dilaksanakan autopsi.
Bava Selengkapnyahttp://kaksumiyati.blogspot.com/2020/05/kal-mansalar-lanal-sibolga-laksanakan.html?m=1