itulah dominannya sikap kita, egoisnya sering muncul tanpa berpikir
sebelumnya. Dimulai dengan seringnya kita merasa paling benar dalam
menilai orang lain, kita dengan seenaknya menilai kehidupan orang lain
tanpa mengetahui apa yang ada dibalik orang itu. Seringnya, kita
beranggapan "kok dia begitu sih?!" Padahal kita juga tidak tahu apa yang
ada pada dirinya, perjuangan apa yang sedang dilakukannya, luka apa
yang sedang menghinggapinya, beban apa yang sedang dipikulnya. Dan itu
semua hanya dirinya serta Tuhan yang mengetahui.
Memang sejatinya, kehidupan kita pasti akan ada saja orang yang menilainya walaupun sejatinya hanya penilaian
Tuhan yang benar. Dan kita tidak bisa menolak penilaian orang lain
terhadap diri kita. Idealnya kita ingin dinilai oleh orang lain sesuai
keadaan kita, apa yang kita rasakan, bagaimana kita, dan penilaian
lainnya. Tapi, apakah kita sering memberi penilaian yang baik untuk
orang lain?! Coba kita pikir kembali, apakah itu tindakan yang adil?
Inginnya dinilai sesuai tetapi ke orang lain malah tidak bisa memahami.
Tuhan yang benar. Dan kita tidak bisa menolak penilaian orang lain
terhadap diri kita. Idealnya kita ingin dinilai oleh orang lain sesuai
keadaan kita, apa yang kita rasakan, bagaimana kita, dan penilaian
lainnya. Tapi, apakah kita sering memberi penilaian yang baik untuk
orang lain?! Coba kita pikir kembali, apakah itu tindakan yang adil?
Inginnya dinilai sesuai tetapi ke orang lain malah tidak bisa memahami.