Ayo…. Saya (Kita) Percaya Bisa Melewati Ini Semua

686 Views

Kita adalah
sejatinya yang kita baca. Demikian sebuah ungkapan yang pernah saya baca. Kalau
kita suka dengan bacaan horor maka bukan tidak mungkin kehidupan kita akan
dikelilingi dengan yang berbau-bau horor dan klenik.



Pun serupa dengan
orang yang suka membicarakan ketakutan maka ketakutan-ketakutan akan
melingkupinya. Sebagian saya setuju sebagian lagi tidak.



Tidak dapat
dipungkiri kita saat ini hidup di zaman serba terbuka. Arus informasi begitu
deras. Semua bahkan ada dalam genggaman. Ngeri kan semua ada dalam sebuah
genggaman.



Iya, saya pernah
melihat sendiri, jam 4 pagi seseorang masih bisa pesan makan via aps loh.
Bayangkan jam 4 pagi ada yang kelaparan butuh makan dan masih ada yang mencari
rejeki dari memenuhi kebutuhan orang tadi. Semuanya saling terhubung dengan
adanya arus keterbukaan informasi dalam balutan teknologi.



Bahkan yang tidak
mau kalian dengar, mau tidak mau saat ini akan menjadi sebuah informasi yang
dijejalkan. Seperti ramainya netizen Indonesia membully salah satu aktris korea
selatan karena perannya “sangat baik” sehingga para penikmatnya begitu tulus
membully melalui IGnya. Hal itu adalah salah satunya, salah lainnya ada masih
banyak lagi sebut saja secara cepat, perbedaan mudik dan pulang kampung atau
ghibah tentang kebijakan yang diambil pemerintahan. Saya hanya mengikuti
sekilas, karena   masuk dalam kategori informasi yang tidak dibutuhkan
tapi dijejalkan masuk melalui media-media sosial yang diikuti dan dimiliki.



Lalu yang membuat
saya begitu khawatir dan takut adalah Penyebaran Pandemi Covid 19 yang begitu
luar biasa masif. Hampir setiap hari (awalnya) mengikuti perkembangannya.
Hingga terkadang kepala musing, perut mual dilanda kekhawatiran berlebihan.
Pfuf, kalau yang tidak takut, saya suka takjub dan acungkan jempol, karena
jujur belum bisa meminimalisasi ketakutan saat-saat awal. 


SELENGKAPNYA

Comments

Signin Signup