Pembersih udara Pure Cool: 2.0, atau yang lebih dikenal dengan nama Pure Cool Link, merupakan pembersih udara cerdas yang di rilis oleh pabrikan Dyson.
Spesifikasi dari The Pure Cool Link Smart Air Purifier ini memiliki semua teknologi dari pendahulunya. Teknologi pembersih udara ini menggunakan teknologi dari Air Multiplier TM Fungsi ini untuk mengurangi penggunaan fan blade untuk aliran udaranya. Fitur lain yang ada pada Pure Cool Link adalah layar LED yang meredup pada mode auto dan mengurangi kebisingan motor serta sistem filter ‘Dyson 360 ° Glass HEPA filter’, sistem ini bisa menyaring udara yang dihisap dengan menyaring “99,97% alergen dan polutan sekecil 0,3 mikron.”
Menurut Hugo Wilson, Design Engineer di Dyson, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) menyimpulkan bahwa udara dalam ruangan bisa lima kali lebih terpolusi daripada udara di luar. Hal ini disebabkan karena penyebab alami dan buatan manusia. The Dyson 360 ° Glass HEPA filter mampu membersihkan udara dalam ruangan dengan menyaring polutan rumah tangga seperti spora jamur dan serbuk sari serta bahan kimia, asap rokok. Salah satu fitur yang menjadi andalan alat ini adalah pengaturan bisa diakses dari luar rumah. Sehingga polusi udara dalam ruangan bisa dihindari.
Menyempurnakan dari seri sebelumnya, pembersih udara keluaran Dyson kini dapat diakses melalui smartphone untuk melacak kualitas udara. Aplikasi ini menggunakan sistem yang mudah dipahami, seperti label yang ditampilkan dengan menggunakan warna merah, oranye dan hijau untuk menandakan kondisi udara yang ideal. Terlebih lagi, pengguna dapat menyesuaikan pengaturan melalui smartphone mereka dan mengatur aliran udara.
Pembersih udara ini merupakan alat kedua Dyson yang menggabungkan fungsi smartphone melalui Internet. Produk peertamanya adalah Dyson 360. Sebuah vakum robot Eye yang untuk pertama kalinya produk ini di pasarkan di Jepang.
Cool link Pure yang di banderol dengan harga $ 499,99 ini mulai di pasarkan bulan April 2016. Alat ini sudah tersedia di Inggris dan Eropa Barat mulai 31 Maret 2016. Pertengahan April 2016 giliran Kanada, Cina dan Asia Tenggara.