Hidup tak lepas dari memutuskan pilihan. Mau tidak mau kita dipaksa
untuk memilih. Mungkin lebih tepatnya, apa yang kita jalankan secara
tidak langsung itulah pilihan kita. Setiap kita berhak menentukan
pilihan yang akan kita jalani ke depannya. Memang, terkadang pilihan
yang sesuai hati mesti bertentangan dengan banyak kepala. Terlebih jika
hati merasa sudah benar-benar mantap menentukannya. Ada saja rintangan
yang mesti bertentangan dengan pilihan tersebut. Termasuk salah satunya
adalah adu argumen antar kepala.
Ada yang bilang, hidup kita yang jalani ya diri kita. Bukan dia atau pun
mereka! Tapi nyatanya, ada saja adu aregumen yang mesti dihadapi atas
apa yang telah kita pilih untuk kehidupan kita. Entah itu adu argumen
dengan orang tua, keluarga, atau pun sahabat dan teman.