Ini adalah cerita pengalaman pribadi, adik bungsu yang
mengalami langsungnya. Tidak mudah menjadi seorang Cancer Survivor,
terlebih ini adalah tahap permulaan. Banyak rangkaian tes yang harus dilalui,
dibutuhkan fisik yang kuat dan hati yang sabar. Dan semua rangkuman perjalanan
cancer survivor ini akan dirangkum disini.
Setelah sebelumnya melakukan pengujian sampel terhadap hasil
yang sudah ambil melalui biopsi, dan CT Scan maka dilakukan rujukan ke Rumah
Sakit yang khusus menangani penyakit cancer yaitu RS Dharmais Jakarta. Tanpa
menunggu waktu lebih lama, tindakan pemeriksaan dilakukan, nama pemeriksaannya
adalah Bone Scan, kalau diartikan harafiah adalah pemindaiain terhadap tulang.
Dilansir dari barbagai media online kesehatan, Bone scan atau
scan tulang adalah sebuah metode pencitraan yang digunakan untuk berbagai
keperluan diagnostik. Bone scan ini
menggunakan bahan radioaktif yang disuntikkan dalam tubuh. Setelah materi
tersebut disuntikkan, kita tetap dapat aktivitas seperti biasa, hanya saja
tidak disarankan untuk berdekatan dengan ibu hamil, bayi, atau anak kecil yang
rentan terhadap bahan radioaktif selama 24 jam.
Secara
spesifik, scan tulang juga biasanya dilakukan untuk melihat ada tidaknya
masalah pada metabolisme tulang. Yang dimaksud dengan metabolisme tulang adalah
proses penghancuran tulang dan pembentukannya kembali. Saat tulang rusak atau
patah, maka tulang baru akan terbentuk sebagai proses penyembuhan. Bone
scan merupakan teknik yang baik untuk melihat apakah aktivitas ini
berjalan baik atau tidak.