Dihalaman lainnya Mark mengajarkan "jangan mengharapkan suatu kehidupan yang bebas dari masalah, sebaliknya berharaplah akan hidup yang penuh dengan masalah-masalah yang baik” (kata kuncinya masalah yang baik ya).
Bagian lainnya dari buku ini mengatakan, mengapa kita menganggap sesuatu sebagai sebuah kesuksesan atau kegagalan? Bagaimana kita mengukur diri kita? Dengan standar apa kita menilai diri kita dan setiap orang yang ada disekitar? Tingkat ini yang memerlukan pertanyaan dan usaha yang terus menerus, luar biasa dan sulit diraih. Tetapi justru disini letak pentingnya, karena nilai-nilai yang kita pegang menentukan hakikat permasalahan kita dan hakikat dari permasalahan menentukan kualitas hidup kita.
Masalah mungkin tidak dapat dielakkan, namun makna dari setiap masalah bisa dikelola. Kita harus mengendalikan makna dibalik permasalahan kita seturut persepsi yang telah kita pilih, seturut standar yang telah kita tentukan untuk mengukurnya.
Uniknya menurut saya ketika Mark mengambil contoh nyata tentang sebuah nilai keberhasilan dari kegagalan yang diraih. Dua musisi handal yang dibuang dari groupnya tanpa alasan yang jelas, sementara group yamg membuang mereka tetap melesat dengan kesuksesan, dan yang gagal (meskipun akhirnya sukses) tetap merasa gagal. Dave Mustaine, salah satu pendiri Metalica dan dibuang begitu saja lalu berjanji akan membuat band saingan, tarra…. Megadeth pun tercipta. Sementara Metalica berhasil dengan penjulan album 180 juta kopi sementara Megadeth hanya sebesar 25 juta kopi, toch tetap Dave menganggap itu sebuah kegagalan dan merasa dibuangnya ia dari Metalica adalah awal kegagalan tersebut.