Salah satu hal yang membuatku bahagia adalah melihat cahaya lampu yang bersinar diantara kegelapan malam. Sedari kecil, cahaya lampu menjadi senjata ampuh yang digunakan ibu untuk menenangkanku dikala tantrum mendera, baik di siang hari maupun malam hari. Bahkan sampai dewasa pun, aku masih mencintai cahaya lampu. Ketika suasana hati lagi kurang bersahabat, hal mudah yang aku lakukan adalah memainkan senter di dalam kamar. Cukup menggeser tombol on/off pada gagang senter secara berulang-ulang, dan mengarahkannya keatas plafon kamarku. Hal sederhana ini, perlahan-lahan bisa mengubah suasana hati yang lebih baik. Sempat kepikiran juga sih, tentang hal yang aku lakukan ini. Mungkinkan ada semacam hubungan psikologis antara nama yang diberikan ibu untukku, yakni: Nur Aida, yang kurang lebih memiliki arti: Cahaya Kebaikan. Oh Ibu,.. Terima kasih untuk nama yang indah ini.

Bicara soal keindahan, setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam mengartikannya. Namun, ada satu kesamaan yang dimiliki untuk mengungkapnya, yaitu keindahan cahaya yang mampu membuat orang enggan untuk mengedipkan mata barang sejenak. Sebuah moment keindahan cahaya yang belum pernah aku nikmati sebelumnya.

Baca selengkapnya di https://diaryaida888.blogspot.com/2018/12/signify-suguhkan-pameran-city-of-light.html?m=1