Diseminasi PMI: Mereka Tulus dan Militansi Tingkat Tinggi untuk Berkorban

1457 Views

 


Diseminasi PMI: Mereka Tulus dan Militansi Tingkat Tinggi untuk Berkorban



Palang Merah Indonesia di Indonesia sudah lama dibentuk oleh Presiden RI Ir. Soekarno tepatnya sebulan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu pada tanggal 17 September 1945. Sejak saat itu PMI bekerja tanpa lelah membantu para korban bencana alam baik di dalam negeri maupun luar negeri. Sebelum BNPB terbentuk PMI selalu siap siaga terhadap bencana alam, perang dan bencana lainnya yang membutuhkan pertolongan kepada korban secara cepat, tepat dan tertolong.















Bapak Hj. Muhammad Muas, SH. sebagai Pemateri Pertama 



Hal tersebut diatas saya peroleh saat Diseminasi Kepalangmerahan bagi Mitra Palang Merah Indonesia yang berlokasi di Gedung PMI DKI Jakarta pada hari Kamis dan Jumat tgl. 15-16 September 2016. Diseminasi ini terbagi atas 2 hari yaitu pertama tentang Sejarah PMI dan Kepalangperahan untuk pemuda dibawakan oleh Bapak H. Muhammad Muas, SH. yang dalam periode sekarang ini menjabat sebagai Ketua PMI Pusat bidang Sukarelawan. 



Bapak Muas ini menyebutkan dulunya  pertama kali bergabung dalam kesukarelawanan di sebuah organisasi kepemudaan yang dikelola oleh satu agama. Walau di sebuar organiasi yang dikelola agama beliau tidak pernah membeda-bedakan korban jika dibutuhkan pertolongan darinya.



PMI hadir karena negara Indonesia menurut data geografi di Indonesia adalah negara yang rawan gempa karena terdapat patahan-patahan bumi dan juga gunung-gunung yang sangat banyak. Menurut data bahwa total Area di Indonesia seluas 5,2 Juta Km2 terdiri dari: 1,9 Juta Km2 di Darat dan 3,3 Juta Km2 di Laut. Indonesia terbentang dari ujung barat ke ujung timur berjarak 5.110 Km, dengan tiga zona waktu yaitu Waktu Indonesia bagian Barat; Waktu Indonesia Tengah dan Waktu Indonesia Timur. Selain itu juga terdapat 17.583 Pulau, sungainya berjumlah 5.800 dimana 500 sungai besar tersebut 30 % diantaranya melewati area populasi padat. Gunung Api di Indonesia berjumlah kurang lebih sebanyak 500 dan 128 diantaranya adalah gunung aktif yang setiap saat dapat meletus kapan saja.



Menurut data sumber BNPB tahun 2012 bahwa kejadian bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah bencana Banjir yaitu 4.121 kejadian (38%), bencana tanah longsor 1.983 kejadian (18%), bencana Angin sebanyak 1.903 kejadian (18%) dan bencana kekeringan sebanyak 1.414 kejadian (13%). Sedangkan korban orang hilang dan meninggal akibat bencana tersebut berjumlah 225.509 orang dan paling besar mengalami korban jiwa adalah pada Gempa Bumi dan Tsunami sebanyak 174.101 jiwa dan akibat banjir dan tanah longsor sebanyak 7.555 jiwa.



Sesuai dengan visi PMI yang sesuai dengan rencana dan strategi (Renstra) tahun 2009-2014 yaitu: "Terwujudnya PMI sebagai organisasi kemanusiaan yang Profesional, Tanggap dan Dicintai Masyarakat" maka dibutuhkan militansi tingkat tinggi untuk berkorban. Bahkan menurut Bapak Muas beliau adalah sebagai contoh bahwa setelah bekerja dan pensiun dini disebabkan telah mengenal kegiatan relawan dan juga telah dibentuk dengan militansi yang tinggi maka beliau langsung bergabung ke PMI. 



Bapak Muas juga bercerita bahwa seluruh aktivis atau relawan yang tergabung dengan PMI kecuali pegawai kantor PMI tidak ada gaji diterima tetapi mereka menerima fasilitas jika ditempatkan atau diminta untuk utusan ke daerah atau bahkan ke luar negeri. Para aktivis dan relawan PMI adalah mereka yang tulus membantu sesama manusia dengan rela meninggalkan keluarga bahkan hartanya hanya untuk menolong sesama manusia. 



Dengan Militansi yang tinggi mereka dilatih untuk menangani korban-korban bencana secara profesional bahkan PMI lebih dikenal di Mancanegara untuk membantu korban-korban bencana. Maka dengan niat tulus dan militansi yang tinggi dipastikan Allah yang Maha Kuasa dapat melindungi para aktivis dan relawan bekerja sesuai dengan porsinya.

Comments

Signin Signup