Donor Darah? Siapa Takut !

1320 Views

 Hastag #SatuSelamatkanJiwa bertengger diposisi kedua trending topic Indonesia siang itu, Resto Bumbu Desa Cikini menjadi saksi bisu bagi saya dan member Tau Dari Blogger lainnya untuk ikut dalam acara "Sosialisasi Donor Darah Kepada Mitra PMI DKI Jakarta" yang akan memberikan pemahaman lebih tentang bagaimana cara donor darah yang baik serta berbagai macam hal yang saya belum tahu, menjadi tahu. Karena kami "Tau Dari Blogger" hehehe.


 










dr Pierlita Rini, saat memeberikan pengarah 

   "Donor darah terbagi menjadi lima macam, donor darah sukarela yang rutin dilakukan 3 bulan sekali, donor darah langsung yang menyumbangkan darahnya sewaktu-waktu, donor darah pengganti, siaga, serta on call " ujar dr Pierlita Rini membuka seminar sosialisasi tersebut. Saya pribadi sejujurnya hanya pernah melakukan yang donor darah sukarela, kenapa? ya karena saya tahunya hanya itu. Nah ! pas banget donk saya hadir diacara ini, nambah ilmu plus teman pastinya, karena komunitas pasti banyak loh hal positive nya.

 

   Sedikit bercerita, pertama kali saya melakukan donor darah adalah saat melihat sebuah keramaian di mall (maklum aku anak mall wkwkw), rasa penasaranpun hadir menghampiri. "Ayo kak donor darahnya, semakin sehat loh" kira-kira seperti itulah mantra yang diucapkan 'spg' (volunter event tepatnya) donor dimall saat itu, dan satu hal lagi yang kurang sopan tapi menggiurkan, sang spg berkata "bisa dapat kacamata CK dan banyak godiebag seru loh kak..." tanpa berpikir panjang lagi, sayapun langsung berada diantrian cek darah.

 










Pernah digigit semut? yap seperti itulah, beneran deh !

Dan akhirnya saya resmi menjadi "Pendonor" pada hari itu, deg-degan? banget ! tapi pantang mundur. 

 

Sebelumnya, saya juga harus mengisi formulir, saat itu saya mengisi yang penting-penting saja hingga harus bolak-balik keluar antrian saat data yang saya isikan tidak lengkap, dan berkat acara kemarin saya baru tahu bahwa formulir tersebut amatlah penting. "Kami berharap form diisi dengan kejujuran" kata dr Pierlita, karena nantinya darah yang kita berikan akan langsung diolah menjadi "kantong darah" loh, gak cuma didiemin saja. 6 - 8 jam adalah proses yang dibutuhkan untuk darah diolah menjadi kantong darah yang siap digunakan jika dibutuhkan, itulah salah satu kegiatan yang dilakukan Unit Donor Darah (UDD) PMI DKI Jakarta dan daerah lainnya, yaitu pengolahan komponen

 

   Melanjutkan cerita saya tadi, ketika saya menoreh teman saya yang kebetulan ikut menjadi anak mall (hahaha) ternyata ia ditolak, waw, seperti melamar pekerjaan terus ditolak rasanya itu lemas loh (pengalaman pribadi), dan untuk donor darah juga ada ! apa aja sih ? cekidot !



  • Berusia 17 - 60 / 65 tahun, tapi sepertinya teman saya sudah cukup tua, eits ! tak hanya itu.. lanjut yuk

  • Berat badan minimal 45 kg, nah dia juga ssepertinya ideal.

  • Kadar hemoglobin sekitar 12,5 - 17 g/dL, nah ternyata dia rendah, jadi ditolak deh huhu...

  • Lulus pemeriksaan dokter


Langkah semakin perlahan, ruang pengambilan darah seakan menjadi ruang sidang dengan para dosen killer menanti, hingga langskah terhenti dan dilanjutkan dengan tiduran diatas 'tandu' (atau apalah namanya) yang seadanya namun empuk bersanding dengan petugas dan sederet jarum serta perlengkapan lainnya.

 










karena teman saya gak boleh masuk, jadi saya minta tolong petugasnya wkwkwk

Karena saya melakukan donor darah disebuah acara, tentu kurang nyaman kelihatannya namun tetap aman dalam prosedur nya karena sudah didukung oleh alat dan sumber daya manusia yang teruji pastinya, tapi kalau kalian merasa mau yang "ruang kesehatan banget" tentu bisa datang ke Palang Merah Indonesia Provinsi DKI Jakarta yang beralamat di Jl. Kramat Raya No. 47 Jakarta Pusat, untuk wilayah lain, untuk daerah lain ada juga kok, bisa langsung tanya di Hallo Donor (021) 390-6666

 

Sebagai pelajaran, sosialisasi kemarin juga memberikan tips agar saat melakukan donor darah kita di approve loh, bisa kita sebut 7 TIPS DONOR DARAH SEHAT apa saja? 



  1. Tidur 4 jam sebelum donor, nah, ini penting agar tubuh dan muka kita terlihat siap dan fresh (kata saya) dan sehat tentunya (fakta)

  2. Makanlah 3-4 jam sebelum menyumbangkan darah, jangan coba-coba berniat donor darah dalam keadaan perut kosong, pasti ditolak.

  3. Minum minimal 3 gelas sebelum donorkan darah

  4. Beristirahatlah setelah donor paling sedikit 10 menit sambil menikmati hidangan donor (pasti dapat kok) sebelum beraktifitas

  5. Kembali beraktifitas setelah donor darah adalah tidak berbahaya untuk kesehatan

  6. Untuk menghindari bengkak di lokasi bekas jarum, hindari mengangkat benda berat selama 12 jam

  7. Banyak minum sampai 3 hari ke depan untuk mengembalikan sepenuhnya volume darah.


Tips diatas bermanfaat banget loh, karena pas jarum menampakan ujungnya dimata saya, rasa ngilu sudah mulai muncul, dan pas di tusuk...... "tarik nafas" ujar petugasnya. Dan memasuki tahap akhir, sample darah diambil plus rasa bangga hadir ketika kantong darah saya terisi sambil digoyang-goyangkan (penasaran? coba deh), semoga bermanfaat !


 










saya ngeliatnya aja ngilu, kamu ?

Kalian masih ingat kalimat "....semakin sehat" yang tadi saya tuliskan diatas? ternyata itu benar loh kata dokter Pierlita saat bersedia membagi ilmunya pada acara kemarin, diantaranya 



  • Menurunkan kadar zat besi dalam darah, karena ternyata zat besi mempercepat proses oksidasi kolestrol yang bisa menyebabkan penyakit jantung, ih seremmm.

  • Dapat membakar hingga 650 kalori, dan jika rutin melakukan donor kita bisa mendapatkan berat badan ideal serta kulit kecang loh.. ayo siapa yang mau..

  • Psikologis lebih stabil dengan pemikiran yang jernih. Karena setelah saya donor, badan terasa ringan dan segar, lebih rileks sejak 10 menit setelah diam sejenak.

  • Dan tak lupa, pemeriksaan kesehatan gratis hehehe.


Dalam pembahasannya, dokter Pierlita juga sempat menyinggung tentang bagaimana jika kita kita ingin meminta persediaan darah tersebut, yaitu cukup dengan membawa formulir permintaan darah dari Rumah Sakit yang sudah di cap atau di stempel, serta membawa contoh darah yang dimasukan kedalam tabung EDTA. Mudah sekali bukan, karena yang kita butuhkan adalah mengikuti prosedure untuk kelancaran proses pelayanan.


 










eh, kalau sudah donor dapat kartu ini loh, biasanya kalau sudah 10 kali dapat hadiah, ayo siapa mau....?

 


Lalu, kalau kita sebagai komunitas ingi melakukan acara donor darah bagaimana?  tak hanya komunitas, perusahaan atau sekolah juga bisa melakukan pengajuan ini, syaratnya sebagai berikut :



  1. Calon pendonor minimal 75 orang

  2. Harus di dalam ruangan (diusahakan ber AC dan bersih serta nyaman)

  3. Tersedianya meja dan bangku untuk menunjang acara mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan, administrasi hingga snack / makanan

  4. Mengajukan proposal acara ke UDD/UTD wilayah minimal 1 bulan sebelum acara dilaksanakan, yaitu langsung kebagian pengadaan darah. Usahakan agar mengutamakan PMI wilayah terdekat agar proses distribusi kantong darah tak terhambat dan tak terlalu lama.



Setiap acara pasti ada ilmu baru yang saya dapat, selain 7 tips tadi, ada 1 kata baru yang harus saya ingat, yaitu APHERESIS, apa itu? ialah proses pengambilan salah satu komponen darah dari pendonor, namun menggunakan mesin apheresis, namun berbeda dengan donor darah pada biasanya, apheresis hanya mengambil komponen yang diperlukan saja misalnya trombisit saja sedangkan yang lainnya dikembalikan lagi kedalam tubuh pendonor saat itu juga. Dan ternyata, saya pernah melihatnya di RS Dharmais Jakarta, alatnya besar, cukup berisik (kalo gak salah) dan proses yang cukup lama. Semoga next saya bisa tur bersama PMI untuk melihat ruang lingkup serta berbagai alat-alat pendukungnya ya, biar bisa saya share lagi. Amin dan see you next artikel.

 

 

 

Arisman Riyardi

www.riyardiarisman.com




Comments

Signin Signup